Demografi
Sebagian besar ummat Islam di Indonesia berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto
selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan
bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya, pada
tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua.
[sunting] Arsitektur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Arsitektur Islam di Indonesia
Islam sangat banyak berpengaruh terhadap arsitektur bangunan di Indonesia. Rumah Betawi
salah satunya, adalah bentuk arsitektur bangunan yang banyak
dipengaruhi oleh corak Islam. Pada salah satu forum tanya jawab di situs
Era Muslim[6], disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia.
[sunting] Masjid
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7] masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama
tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah
ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah.
Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara
600-800 ribu buah.[8]
[sunting] Pendidikan
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.[9] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah
(menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju
seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus
beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
[sunting] Organisasi
Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, di antaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Jamiat Khair, sebuah organisasi Islam tempat para ulama dan aktivis bergabung, tempat bermulanya Ahmad Soorkati
mengawali karier dakwahnya di Indonesia. Ia diundang secara khusus oleh
gerakan ini untuk menjadi pengajar pada berbagai badan pendidikan yang
dirintisnya pada tahun 1912. Ia datang dari Sudan, membawa dan mengusung
pola pikir rasional dalam berbagai kuliahnya. NU merupakan organisasi
Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU
seringkali dikategorikan sebagai Islam traditional,
salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Muhammadiyah
merupakan organisasi Islam terbesar kedua, dengan anggotanya yang
sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan
lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh
Indonesia.
Selain ketiga organisasi diatas, di Indonesia juga dikenal adanya Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Hizbut Tahrir Indonesia.
[sunting] Politik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Politik Islam di Indonesia
Dengan mayoritas berpenduduk Muslim, politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat Islam.
Walau demikian, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam, namun
ada beberapa daerah yang diberikan keistimewaan untuk menerapkan syariat Islam, seperti Aceh.
Seiring dengan reformasi 1998, di Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila sebelumnya hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan Pembangunan-akibat
adanya kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah partai politik, pada
pemilu 2004 terdapat enam partai politik yang berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)