Peran Penyebaran Islam di Nusantara |
Peran penyebaran Islam di Nusantara
Proses
persebaran pengaruh Islam di Nusantara berjalan dengan lancar. Hal itu
terbukti dari wilayah persebaran yang luas, mencakup hampir seluruh
kepulauan Nusantara.
Penyebabnya antara lain sebagai tersebut :
Dari faktor penyebab tersebut diatas agama Islam dapat diterima oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari :
1. Peranan Pedagang
Awal penyebaran Agama Islam di Nusantara tidak lepas dari peran para pedagang. Para
pedagang yang berdatangan di Nusantara berperan sebagai pedagang dan
ulama (orang yang memahami ajaran Islam) Oleh karena itu, selain
menjalankan profesi berdagang mereka juga menyebarkan Agama Islam. Mereka amat giat memperkenalkan nilai-nilai Islam ke seluruh penduduk. Para pedagang Gujarat, Arab, dan Persia
yang datang ke Nusantara berupaya mencari simpati dari masyarakat
setempat. Melalui hubungan yang saling terbuka diantara raja, bangsawan,
pedagang dan masyarakat setempat maka terjadilah perubahan sosial baik
secara vertikal maupun horizontal.
Perubahan sosial secara vertikal ditandai dengan banyaknya pedagang Islam yang memperoleh keuntungan dari kegiatan dagangnya. Para
pedagang tersebut memiliki kekayaan yang cukup banyak sehingga mampu
meningkatkan status sosialnya. Menurut perjalanan Tome Pires yang
mengunjungi pelabuhan Tuban dan Gresik pada tahun 1514 terdapat pedagang
Islam yang kaya dan penguasa-penguasa di pelabuhan. Oleh karena itu
para pedagang di pelabuhan Tuban dan Gresik memiliki otonomi yang kuat
dan disegani oleh penguasa Majapahit. Islam
dan dagang merupakan dua hal yang tidak dipisahkan pada zaman ramainya
perdagangan di perairan Nusantara abad ke-12 – ke-17.
Gambar 4. Pedagang dari Gujarat
Gambar 5. Pedagang Islam
2. Peranan Ulama/Wali
Selain para pedagang peran ulama dan Wali sangat besar dalam percepatan
proses penyebaran Islam. Mereka menyebarkan agama Islam melalui
langgar, surau/madrasah. Madrasah yang tersohor pada waktu itu seperti
di Ampel, Giri, Tuban, Kudus dan Demak. Para ulama yang sangat berjasa
dalam penyebaran agama Islam di Jawa adalah Wali Sanga
atau Wali Sembilan. Wali adalah seorang Islam yang tinggi budi
pekertinya dan tinggi dalam ilmu agamanya.Wali adalah sebutan bukan
nama. Disamping mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyebaran
agama Islam di Jawa. Wali Sanga juga berperan sebagai penasihat raja dan
pendukung raja-raja Islam yang berkuasa, bahkan ada yang menjadi raja,
seperti Sunan Gunung Jati.
Adapun nama-nama Wali Sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut; Maulana
Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Drajad, Sunan Bonang, Sunan Giri,
Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati.
Penyebaran agama Islam di Jawa selain dilakukan oleh Wali Sanga juga dilakukan oleh para ulama, seperti Syekh Siti Jenar (Demak), Sunan Tembayat (Klaten), Syekh Yusuf (Banten), Sunan Geseng (Magelang), Sunan Panggung (Tegal), dan Syekh Abdul Muhyi (Tasikmalaya), Syekh Burhanuddin (Minangkabau), Syekh Abdurrauf Al Fanhury ( Aceh ).
Islam selain berkembang pesat di Pulau Jawa juga berkembang di pulau lainnya di Indonesia. Dakwah Islam itu juga dilakukan oleh beberapa ulama besar, seperti; Datori Bandang (Gowa, Makassar), Dato Sulaiman (Sulawesi Tengah dan Utara), Tuan Tunggang ri Parangan (Kalimantan Timur) dan Penghulu Demak (Banjarmasin dan Kalimantan Selatan)
|
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)