gerakan dakwah salafi

GERAKAN DAKWAH SALAFI PASCA LASKAR JIHAD Ahmad Bunyan Wahib Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Artikel ini membahas gerakan dakwah salafi di Banyumas, Jawa Tengah. Dakwah salafi adalah dakwah yang dilakukan oleh kelompok yang menyebarkan faham puritanisme Wahabi. Dakwah tersebut dianalisis dari perspektif gerakan sosial dengan menfungsikan teori aksi rasional. Penelitian ini menemukan bahwa pelaku gerakan dakwah salafi membuat jaringan informal untuk mendiseminasi puritanisme Islam. Mereka mendirikan pesantren di wilayah Banyumas, seperti Ibn Taimiyah, al-Furqan dan al- Manshurah. Pesantren ini mirip kamp latihan untuk menyebarkan puritanisme Islam. Dalam rangka mendukung gerakan dakwah, para aktivis di daerah ini kooperatif dengan pemerintah daerah dan terbuka kepada masyarakat. Kata kunci : dakwah, salafi, wahabi, puritanisme A. Pendahuluan Berubahnya sistem pasca runtuhnya Orde Baru 1998 membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan berbagai elemen bangsa, termasuk di dalamnya perkembangan Islam. Berbagai kelompok aliran Islam muncul mewarnai perkembangan Islam pasca Orde Baru ini. Bentuk Islam di Indonesia menjadi lebih lebih beragam, dari Islam liberal dan moderat dengan penafsiran terbuka terhadap ajaran Islam sampai dengan Islam radikal atau fundamentalis yang berfaham penafsiran tertutup. Beberapa kelompok Islam seperti Jaringan Islam Liberal (JIL), Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) NU, Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) adalah beberapa kelompok Islam yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok Islam yang beraliran terbuka. Selain Islam liberal, Islam garis keras atau Islam radikal banyak menikmati perubahan politik di Indonesia ini. Islam radikal ini telah berkembang menjadi salah satu kelompok gerakan Islam baru yang mempunyai arti penting di Indonesia. Berbagai kelompok Islam radikal ini muncul. Sebagian adalah gerakan Islam yang bersekala internasional seperti gerakan salafi dan Hizbut Tahrir. Sebagian lain adalah gerakan bersekala nasional seperti Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, Lasykar Mujahidin, Ikhwanul Muslimin Indonesia. Selain itu muncul gerakan Islam radikal lokal sperti Front Pemuda Islam Surakarta (FPIS) di Surakarta dan Front Thoriqoh Jihad (FTJ) di Kebumen. Bagi kalangan akademik, perkembangan kelompok Islam radikal ini menarik untuk diteliti. Berbagai karya ilmiah, mulai dari makalah atau paper sampai tesis

0 Comments:

Post a Comment



Free N Blackadder Cursors at www.totallyfreecursors.com