penunjang aktivitas dakwah

Penunjang Aktivitas Dakwah di Asia Tenggara; Seputar Peranan Organisasi Islam Menghadapi Serangan Budaya Zaman Organisasi category Di kawasan Asia Tenggara dewasa ini di mana berbagai kekuatan giat utk menggunting dan berusaha melemahkan Islam maka Dakwah Islamiyah dituntut utk memiliki kesadaran dan pemahaman yg jernih dan utuh terhadap berbagai upaya dan rencana yg diletakkan oleh berbagai kekuatan yg ingin menjegal penyebaran Islam. Di Indonesia sebagai contoh gerakan Dakwah Islam telah gencar dimulai sejak dekade tigapuluhan pada abad duapuluh atas inisiatif dan usaha sebagian aktivis Islam dan para reformis muslim pada saat itu. Terutama setelah dipersatukannya Kerajaan Saudi Arabia di bawah panji-panji Tauhid dgn komandannya al-maghfurlah raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman Al-Suud. Begitu besar perhatian raja Abdul Aziz terhadap kondisi kaum muslimin di seluruh belahan bumi sehingga kepedulian beliau itu membuahkan gaung yg sangat besar bagi dakwah tauhid ini ke seluruh dunia. Di Asia Tenggara dakwah tauhid ini menyebar melalui kaum muslimin dari kawasan itu yg datang berhaji ke dua tempat suci Mekkah dan Madinah. Mereka kemudian sadar akan pentingnya bagi ummat Islam agar kembali kepada keberagamaan secara benar dgn berpegang teguh kepada Sunnah Nabi SAW. Sesudah para hujjaj itu kembali ke negeri mereka masing-masing mereka telah mendapatkan bekal pemahaman yg benar tentang Islam yg di kemudian hari sangat membantu mereka utk bergiat dalam penyebaran Aktivitas Dakwah di kawasan Asia Tengara. Lahirlah Organisasi Islam Al-Irsyad yg dipelopori oleh Syeikh Ahmad bin Muhammad Surkati sebagai salah satu dari organisasi-organisasi Islam terkemuka yg memiliki planning dan sasaran-sasaran yg ditetapkan setelah melalui riset di lapangan dan bekerja atas dasar manhaj yg jelas dgn merujuk kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan begitu Al-Irsyad telah membangun eksistensinya di tengah medan Aktivitas Islam di kawasan Asia Tenggara melalui proyek-proyek besar yg sudah mereka canangkan di sektor-sektor pendidikan budaya pelayanan sosial dan kesehatan. Berdirilah pula organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 M. yg dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan yg bergerak di bidang pendidikan sosial dan ekonomi. Kemudian lahir oraganisasi Nahdlatul Ulama pada tahun 1926 M. didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari yg bergerak di bidang pendidikan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Dan organisasi AL-Khairot yg didirikan oleh orang-orang keturunan arab dari kaum Alawiyyin di Sulawesi kemudian didukung oleh orang-orang Indonesia yg menaruh simpati kepada mereka. Berdiri pula Jam’iyah Al-Wasliyah sebagai salah satu organisasi Islam yg memiliki banyak anggota. Dan Organisasi PERSIS yg memproklamirkan diri sebagai Jam’iyah Salafiyah yg punya perhatian khusus dalam mempelajari kitab-kitab yg ditulis oleh Imam Muhammad bin Abdul Wahab dan kitab-kitab Salafiyah lainnya. Ada juga Oraganisasi Islam Tionghoa yg bergerak dalam bidang dakwah di kalangan orang-orang Indonesia keturunan Cina. Dengan izin Allah kemudian atas jasa kegiatan dakwah mereka telah banyak orang-orang cina yg masuk Islam. Itulah beberapa organisasi Islam yg aktif di medan dakwah di Indonesia. Tidak sedikit organisasi-organisasi ini yg memiliki berbagai sarana seperti sekolah masjid pesantren dan universitas-universitas. Sekalipun demikian kondisi kaum muslimin di Indonesia masih lemah dan terbelakang di berbagai segi terutama kelemahan mereka di bidang akidah budaya sosial dan ekonomi. Peranan Ormas-Ormas Islam dalam Membendumg Gerakan Kristenisasi Alangkah baiknya kalau ormas-ormas Islam tersebut mensinergikan diri dan membuat strategi bersama memusatkan perhatian utk menghadapi gerakan kristenisasi. Hal itu tidak akan terjadi kecuali apabila ada itikad baik bersama utk bekerja sama dalam sebuah bingkai strategi tersebut dalam rangka membendung arus kristenisasi atau lbh dari itu dapat membawa orang-orang Nasrani masuk Islam. Bukan hal yg mustahil manakala seluruh ormas Islam bisa bersatu melalui planning dan strategi yg jitu dan dgn lambat tapi pasti menambah intensitas dakwah di kawasan Asia Tenggara. Kerja keras ini akan berhasil dgn terlebih dahulu mengenal sistem kerja para missionaris dan menggunakan langkah-langkah yg baik menuju sasaran yg diharapkan tanpa harus terjadi bentrokan dgn mereka yg apabila terjadi akan menjadikan mereka menang. Seperti yg terjadi di Timor Timur dan di beberapa daerah lain di mana kaum Nasrani lbh unggul di atas kaum muslimin krn pendanaan yg tak terbatas yg mereka terima dari badan-badan internasional organisasi-organisasi gereja dunia dan negara-negara barat yg nota bene berusaha utk menyeret kawasan ini ke dalam pertikaian dan perseteruan agar mereka dapat dgn mudah menguasai atas berbagai masalah yg dihadapi negara-negara kawasan ini. Terutama sesudah blok negara-negara komunis sudah tidak ada lagi dan Amerika tampil sendirian menguasai panggung dunia. Di kalangan para pemikir Amerika ada yg meramalkan bahwa Islam lah musuh utama Amerika sesudah runtuhnya tembok kekuatan blok negara-negara komunis. Kawasan Asia Tenggara yg kaya raya akan sumber daya alam tapi penduduknya yg masih tergolong terbelakang dan miskin menjadi sasaran hegemoni Amerika dgn membawa panji-panji Globalisasi yg memang bertujuan ingin menguasai negara-negara lemah dan miskin. Salah satu sarana penting utk mencapai tujuan itu mereka melancarkan perang urat syaraf kristenisasi dan menyebarkan nilai-nilai moralitas yg rendah di tengah-tengah masyarakat muslimin di seluruh dunia khususnya di kawasan Asia Tenggara. Kenyataan ini semakin meningkatkan kebutuhan kaum Muslimin utk bekerja keras dgn penuh kesadaran dan bersenjatakan iman dan ilmu utk menggagalkan serangan yg gencar mereka lakukan. Karena betapa pun besarnya kekuatan jahat dan berapa pun banyaknya sarana dan rekayasa yg mereka gunakan utk melemahkan Islam hal itu tidak akan berarti apa-apa jika kaum Muslimin benar-benar berpegang teguh pada agama mereka dan membentengi diri mereka dgn ilmu syar’i secara mantap. Di sinilah letak peran ormas-ormas Islam. Hendaknya sasaran mereka terus diarahkan kepada peningkatan keilmuan ummat agar mereka mampu membela Islam dan menjaga identitas keislaman dan akidah mereka secara benar. Dan mengesampingkan pertikaian dan perbedaan kecil yg tidak perlu dan yg dapat menjauhkan mereka dari inti tujuan terbesar bersama berupa menghadapi serangan kuat yg sudah direkayasa dgn penuh kelicikan serta rencana-rencana busuk yg sudah dipersiapkan dgn melalui penelitian yg matang utk melemahkan Islam. Dan hendaknya ormas-ormas Islam meletakkan kerja dakwah di bidang ini pada skala prioritas dan menjadikannya sebagai tugas yg wajib mereka laksanakan. Ormas-ormas Islam Dalam Menghadapi Kelompok dan Paham Yang Menyimpang Peran ormas-ormas Islam juga harus bermain di dalam menghadapi kelompok-kelompok sesat dan peham-paham lain yg menyesatkan. Tentunya dgn semangat yg sama seperti menghadapi gerakan kristenisasi. Hal itu dapat mereka lakukan dgn menyebarkan kesadaran dan pemahaman tentang akidah Islam yg benar di tengah-tengah kaum Muslimin dan menghadapi tradisi-tradisi Budhisme yg musyrik yg masih dianut secara kuat oleh sebagian kaum muslimin. Begitu pula aliran-aliran seperti Hinduisme dan kebatinan serta aliran-aliran sesat lain yg dapat melemahkan akidah kaum muslimin. Selain itu masih ada kecenderungan penyimpangan di bidang pemikiran yg dilakukan oleh sebagian penulis dan kaum cendekiawan yg dapat menggoyahkan akidah kaum muslimin seperti terbitnya buku “Pesan-Pesan Moral Dalam Islam” yg ditulis oleh beberapa orang dosen dari jurusan Pendidikan Keagamaan dan Keislaman IKIP Jakarta. Setelah itu muncullah polemik dgn mereka khususnya yg dilakukan oleh kalangan para pemikir Islam di Badan Kajian dan Riset Islam Indinesia. Akhirnya tersingkaplah tabir yg menutupi maksud-maksud buruk mereka dan buku tersebut dilarang beredar dan utk dijadikan sebagai buku pegangan di perguruan tinggi. Selain itu Badan Kajian ini telah melaporkan penyelewengan mereka ke Kejaksaan Agung RI sehingga keluarlah keputusan yg menetapkan bahwa kelompok tersebut illegal dan menyimpang dari keyakinan agama Islam karenanya harus dilarang kegiatan-kegiatan mereka. Kasus ini sekedar sebagai contoh bagaimana seharusnya ormas-ormas Islam yg baik bertindak mengetahui rencana-rencana busuk dari aliran-aliran sesat itu dan menghadapi mereka dgn cara-cara yg legal dan cantik dan berusaha menyingkap tujuan-tujuan mereka dan membedah kesalahan ideologi mereka. Selain itu ormas Islam harus memberikan kesadaran kepada kaum muslimin akan bahaya dan kesalahan keyakinan aliran-aliran sesat itu. Hal ini menuntut ormas-ormas Islam utk senantiasa membuka mata dan hati agar waspada terhadap berbagai dimensi dari kejahatan mereka dan mengungkapkannya kepada publik dgn argumen yg jelas dan atas dasar pemahaman dan ilmu yg benar. Kami menyampaikan persoalan ini sebagai sampel krn hal itulah yg terekam dalam berbagai peristiwa dan dari pengalaman-pengalaman kami di Indonesia dgn harapan hal itu dapat disadari sebagai bentuk permasalahan dan tantangan yg dihadapi seluruh ormas-ormas Islam di kawasan Asia Tenggara krn kondisi negara-negara di kawasan ini memang relatif serupa. Apa yg kita upayakan dalam hal ini adl agar kualitas aktivitas Dakwah Islam yg dilakukan kaum muslimin di seluruh kawasan ini setingkat dgn beberapa ormas atau individu yg telah mampu meningkatkan peran dalam membawa misi dan tanggung jawab mereka secara lbh baik. Hal itu berangkat dari kemauan keras daan kesadaran mereka akan amanah dan tanggung jawab terhadap nasib kaum muslimin dan peranan yg menjadi tugas mereka utk menjaga ummat ini dari tiap paham dan aliran yg ingin membidik akidah dan agama ummat. Namun begitu kita berharap lebih agar aktivitas Amal Islami di Indonesia meningkat lagi kepada yg lbh baik. Begitu juga di negara-negara lain agar kita mampu berjalan mengimbangi zaman yg terus bergerak dgn sangat cepat sehingga menuntut kita utk memiliki sumber daya manusia yg mempunyai keahlian dan kemampuan yg tinggi di bidang dakwah secara benar. Karena perkembangan budaya barat telah membungkus globalisasi dgn maksud-maksud buruk yg akan menjadi ancaman yg sangat berbahaya. Untuk menghadapinya diperlukan ilmu dan teknologi serta kemampuan yg tinggi. Untuk itu perlu dipersiapkan tenaga-tenaga da’i dan pengajar muslim utk mendapatkan bekal keilmuan dan pemahaman secara baik agar pada gilirannya mereka yg akan bangkit di front terdepan membawa panji-panji dakwah dalam menghadapi paham-paham sesat dan merusak. Selain itu ada bentuk lain dari permasalahan ummat yg ditimbulkan oleh adanya arus yg datang melalui budaya barat yg masuk ke negeri kita. Budaya barat yg permisif ini ikut berbicara kepada naluri nafsu manusia dan meruntuhkan nilai-nilai akhlak. Karena itu utk menangkalnya diperlukan usaha yg lbh besar dgn membentengi semua kalangan baik generasi muda wanita orang dewasa atau anak-anak. Karena memang mereka semuanya itu yg menjadi incaran budaya-budaya pendatang yg menampilkan diri dgn berbagai bentuk seperti kartun film dan game yg sudah dimodifikasi dgn metode ilmiah dibungkus dgn humor-humor tetapi tersembunyi di dalamnya sinyal-sinyal berbahaya yg mengajak orang kepada permisifme dan memberontak terhadap nilai-nilai akhlak yg luhur dan mendorong terjadinya kekerasan tindak kejahatan dan prilaku amoral lainnya. Itulah bentuk-bentuk serangan budaya yg menggoncang eksistensi umat Islam di bidang akidah dan akhlak sehingga menuntut kita utk meningkatkan kewaspadaan dan membentengi ummat Islam dari pengaruh buruknya. Di sinilah letak peranan yg sangat besar yg mesti dimainkan oleh para pembawa perubahan dan aktivis dakwah di kawasan tersebut. Oleh Dr. Umar Abdullah Bamahsun

0 Comments:

Post a Comment



Free N Blackadder Cursors at www.totallyfreecursors.com